Well, saya membaca beberapa ringkasan dari buku Florence Liteur (bener nggak tulisannya?) tentang kepribadian seseorang.
Daaaan
Saya menemukan dua kepribadian yang gueee banget. Entah yang dominan yang mana. Bagi yang mengenalku mungkin akan tahu
Yup, gue melankolis dan plagmatis...
Dari yang saya baca di sebuah blog, untuk mengetahui apakah sesorang itu melankolis lihat saja :
#Sering pake' perkataan seperti “bergantung” atau apapun yg menunjukkan dia banyak banget yg dipertimbangkan
#Ketika dengerin Anda bicara dia sering banget pake pose non verbal "tangan ke wajah" misalnya #Sering bilang “minta maaf” atau semacamnya #Saat duduk sikap non verbalnya tampak seperti orang yang sedang mengevaluasi (i.e. tangan di dagu, tangan di pipi) #Peka pada bagaimana orang lain memberi tanggapan #Bisa sampe menangis kalau denger cerita orang lain #Model pakaian dan style-nya konservatif (i.e. bukan motif berani, kemeja dimasukkan baju, dst) #Mikirnya lama, dan banyak pertimbangan
#dengan Melankolis, maka ingatlah bahwa dia itu tidak suka omongan atau basa basi berlebihan. Hati-hati kalo bercandain dia . Perasaannya paling peka ketimbang yg lain. Nggak perlu juga mengkritik dia. Para melankolis biasanya sudah amat pintar mengkritiki dirinya sendiri.
#Yang mereka harapkan:
Kepekaan keinginan Kualitas prestasi Ruang sendiri Ketenangan stabilitas Dukungan orang tua atau singkatnya: Sensitivity – Support – Space – Silence #Yang mereka hindari: Keributan Kebisingan Urusan sepele Diolok-olok
Sedikit banyak ada benernya juga sih... Tapi, iih segitu melankolisnya diriku ya? Mungkin karena itu saya lebih senang nulis dan selalu mencari ruang buat sendiri...
|
Di samping seorang melankolis, saya ternyata juga plagmathis...
Juga dari blog yang sama, untuk mengetahui apakah seseorang itu plagmathis lihat beberapa ciri berikut :
#Kalo ngomong pelan, lebih suka mendengarkan ketika ada di kerumuman, pendengar yg baik
#Saat duduk pinggangnya lebih dekat atau menyentuh alas duduk
#Orangnya nurut, ngga bisa nolak request orang lain
#Bila mikirnya lama, dan tampak banget bahwa dia ternyata tidak sedang berpikir keras dan ikut sama
keputusan yg sudah ada
#Menghindari konflik
#Easy going, enak diajak ngobrol
#Orangnya Santai
#Kalau misalnya ada konflik, biasanya dia suka jadi penengah atau menengahi.
#Saat duduk pinggangnya lebih dekat atau menyentuh alas duduk
#Orangnya nurut, ngga bisa nolak request orang lain
#Bila mikirnya lama, dan tampak banget bahwa dia ternyata tidak sedang berpikir keras dan ikut sama
keputusan yg sudah ada
#Menghindari konflik
#Easy going, enak diajak ngobrol
#Orangnya Santai
#Kalau misalnya ada konflik, biasanya dia suka jadi penengah atau menengahi.
#dengan Phlegmatis, Anda nggak punya terlalu banyak larangan. Phlegmatis adalah kaum yg paling easy going dan enak diajak ngobrol.
#yang mereka butuhkan:
Relaksasi dan Santai
Perhatian
Pujian
Motivasi penuh kasih
#yang mereka hindari:
Konflik – Konfrontasi
Inisiatif
Keputusan
Kerja ekstra
Tanggung jawab
Relaksasi dan Santai
Perhatian
Pujian
Motivasi penuh kasih
#yang mereka hindari:
Konflik – Konfrontasi
Inisiatif
Keputusan
Kerja ekstra
Tanggung jawab
Tentang 'easy going dan santai' itu hanya untuk situasi dan orang tertentu saja ya... Bukannya, karena saya tidak menghargai keberadaanmu di dekatku. Tetapi, saya bukan sanguinis apalagi koleris. Butuh waktu lama untuk beradaptasi dan berbagi cerita dengan orang lain. Tunggu dulu! Jika saya sudah sangat dekat dengan seseorang, easy going itu bakalan keluar sendiri kok.... Sayangnya, teman-teman yang kumaksud kini sedang sibuk atau 'ada batasan' agar tidak terlalu berkomunikasi dengannya
Penjelasan di atas hanya sebagian saja... Nanti-nanti kita bertukar cerita. Bertukar cerita? Kayaknya cuma saya yang bercerita di sini deh... Hhhheheh... Eh, saya juga suka dengan alam loh! Bukan si Alam yang nyanyi Mbah Dukun ya... Pemandangan alam deh tepatnya. Gunung (sampai saat ini baru 1 gunung yang berhasil kudaki, itupun hanya sampai pos 7, ckckck), pantai, sawah, pelangi, hujan. Mua-muanya dah....
Gara-gara cinta banget sama alam (bukan Alam) pengen banget dirikan sekolah alam. Doain ya, sebelum menyatu benar dengan alam alias wafat, saya bisa mewujudkannya
Terakhir, baca ini dulu!
Ada yang bisa jawab nggak. Kenapa melankolis itu gambarannya selalu biru, dan plagmathis itu hijo. Tapi, gue sukanya merah -koleris dunk?-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar