Lagi. Berkutat dengan laptop dan
printer.
Hatiku sedang tak karuan.
Kepalaku lebih dari sekedar cenat-cenut. Segalanya berlomba menciptakan rasa
khawatir. Pun cemas tak mau kalah menyempurnakan ketakutan. Entah mengapa,
semuanya begitu kompleks bereuforia malam ini.
Enam bulan lalu
Kuputuskun untuk menyudahinya
saja. Mungkin dahulu, cita-cita menjadi guru hanya sebatas rasa bangga seorang
bocah yang baru lahir kemarin sore. Tak tahu menimbang apa-apa.
Dua bulan menjadi tentor
Enam bulan menjadi mahasiswa PPL
Dua bulan menjadi mahasiswa KKN
Lima bulan menjadi guru SD
Semua hanya sekedar tuntutan.
Mencari kerja, memenuhi SKS kuliah.
Tak ada yang benar-benar
membuatku untuk mencintai dan berbangga dengan status ‘guru’. Apa yang salah?
Apa aku memang bukan ‘orang pilihan’ yang bisa disebut pahlawan tanpa tanda
jasa.
Dan karena semua itulah, malam ini
ketakutan yang sama muncul kembali.
Enam belas jam dalam sepekan.
Lagi. Berhadapan dengan banyak wajah. Berhadapan dengan ketakutanku. Apa aku
bisa? Apa aku tidak akan berlari, menghindar lagi?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar