SELAMAT DATANG DI GALAKSIKU

Sabtu, 31 Januari 2009

We Will Not Go Down (Gaza)

A blinding flash of white light
Lit up the sky over Gaza tonight
People running for cover
Not knowing whether they’re dead or alive

They came with their tanks and their planes
With ravaging fiery flames
And nothing remains
Just a voice rising up in the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Women and children alike
Murdered and massacred night after night
While the so-called leaders of countries afar
Debated on who’s wrong or right

But their powerless words were in vain
And the bombs fell down like acid rain
But through the tears and the blood and the pain
You can still hear that voice through the smoky haze

We will not go down
In the night, without a fight
You can burn up our mosques and our homes and our schools
But our spirit will never die
We will not go down
In Gaza tonight

Yang Terindah Dari-Nya

Hmmm…
Salam dulu ye..

Assalamu`alaikum Wr. Wb

Ikhwan wa akhwatifillah
Semoga kita tetap dalam lindungan-Nya

Kalo` mau gosipin tentang aku, rasanya nggak pantas banget. Aku nggak seperti orang-orang yang terkenal dan beken. Tapi, kalau mau petik beberapa hikmah dan pelajaran tentang hidupku, maka dengan senang hati aku akan berbagi.

Yupz, nggak tahu mesti mulai dari mana…
Yang aku ingat dulu aja kali ya???

Oke, aku lahir diantara kekhusyukan suara adzan Magrib di sela-sela kota tercinta Makassar. Sebagai seorang bayi (yang nggak tau mungil apa kagak?) yang kayaknya suara pertama yang terdengar adalah tangis (nggak penting jie)..

Seiring perputaran jarum jam yang menari di atas angka, sekarang aku sudah kelas 3 SMA. Bentar lagi mau kuliah (doain y!) awalnya aku memang memilih SMA 1 Maros sebagai sekolah tujuanku setelah tamat SMP tapi, ada iming-iming dari orang tua untuk sekolah di SMA 1 Mandai biar dapat beasiswa. Tapi, Allah menakdikanku untuk sekolah di SMA 1 Maros, awalnya sih kecewa soalnya aku nggak bisa lanjutkan untuk membantu ekonomi keluarga (soalnya waktu SMP selalu dapat beasiswa). Emang sih orangtuaku dua-duanya PNS tapi aku punya dua saudara yang kedua-duanya juga sekolah.

Lama sekali aku bisa beradaptasi di sekolah unggulan ini. Dan betul apa yang telah Allah firmankan “Apa yang engkau lihat baik belum tentu baik bagimu. Dan apa yang engkau lihat buruk belum tentu buruk bagimu.” Sekarang sudah terbukti aku banyak dapat manfaat di sekolah ini. Karena sekolah disini, aku bisa tarbiyah, ikut organisasi sekolah atau di luar sekolah, bisa shalat tepat waktu dan berjamaah, nggak gaptek, punya guru teladan, punya teman –siswa teladan-, punya warna-warni extrai. Yang mungkin nggak bakal aku dapatkan kalau aku sekolah di tempat lain. Dan hatiku makin bergetar, karena aku yakin Allah akan memberikan yang terbaik untuk hamba-Nya.

Minggu, 25 Januari 2009

Tentang Palestinaku

Aku masih duduk mendekap dan memeluk erat tubuh kumalku. Bau yang begitu menyengat tercium jelas oleh hidungku. Bukan hanya sehari atau tiga hari aku tak pernah mandi tapi sudah berminggu-minggu. Aku tak pernah peduli dengan keadaan pakaian dan penampilanku lagi. Yang terpikir adalah mencari tempat yang aman meski sedetik aku akan bersyukur jika mampu terhindar dari dentuman keras itu. Keperihanku tak berakhir sampai disitu perutku kian melilit, tertarik serasa menjadi pengganti energi untuk berlari dan selalu saja mencari lorong-lorog yang sepi dan jauh dari dentuman itu. Aku bahkan harus terpejam dalam keletihan dan ketakutan, tak pernah ada malam yang terlewatkan tanpa keresahan untuk mampu menatap esok lagi. Tak pernah ada kata nyenyak, bahkan untuk menghadap-Nya masih ada ketakutan tak terlindungi.

Ketika aku salat, dan dentuman itu datang lagi maka mata ini berusaha terpejam dan mencoba mengusik ketakutan itu. Aku tak bisa lagi menangis sama seperti ketika ayah dan ibu pergi mendahuluiku. Air mataku sudah tak ada, terkadang hanya darah yang keluar dari sayu mata ini. Aku tak pernah berharap akan berada dan menghabiskan masa kecilku bersama dentuman keras itu, tak seperti mereka yang jauh dari kekejaman ini. Bermain dengan kegembiraan dan tawa bersama keluarga mereka. Disini bersama teman-temanku mencari kerikil kecil dan mencoba merebut kebahagian kami melawan tank-tank dan ketakutan kami. Dan, disetiap doa aku selalu memohon ampun atas segala keluhanku atas kenikamatan yang diberikan Allah padaku.

Ampuni aku Ya Allah yang selalu saja mengeluh dengan roti kering yang kuterima padahal perutku sudah tak sakit lagi , Ampuni aku Ya Allah yang selalu saja mengeluh atas kedinginan malam ini padahal mataku masih bisa terpejam, Ampuni aku Ya Allah yang selalu mengeluh karena kehilangan orangtuaku padahal masih meiliki teman dan saudara, Ampuni aku Ya Allah yang selalu saja mengeluh karena merasa lelah berlari menjauhi peluru padahal aku masih bisa berjalan walau gontai dengan kedua kaki, Ampuni aku Ya Allah yang tak pernah bisa bersyukur atas karunia terindah yang Engkau berikan, aku masih bisa menatap keindahan malam dengan kedua mataku, aku masih punya tangan untuk berdoa mengharap ridho-Mu, aku masih bisa berjalan dan berlari menjuhi peluru, aku masih bisa tersenyum dengan kedua bibirku meski itu sangat sulit, dan yang terpenting aku masih bias merasakan manisnya iman…Karunia ini menjadi kesyukuran bagiku, meski zionis dan para Yahudi menggempur semua milik kami, tapi mereka tak akan membuat kami berpaling dan mengaharap kekuasaan-Mu…

Aku hanya mencoba meresapi kesedihan mereka dengan mencoba menjadi aku…
Walau ternyata semuanya hanya sebagian ketakutan yang aku rasakan..
Berbeda dengan para aku yang sebenarnya...
Aku adalah orang pilihan Allah, hanya orang-orang kuat yang mampu menjalani kekejaman ini. Dan hanya orang-orang pilihanlah yang akan menjadi pemenang dari ujian ini.

Karena perang ini hanya untuk jiwa-jiwa yang kuat…

Mencari Surga Firdaus

Ya Allah ingatkan kami semua…

Ada banyak elemen yang harus kita terjemahkan di jagad raya ini. Kenikmatan yang selama ini kita alami hanya 1% dari 100% yang akan Allah berikan pada kita. Karena 99%nya menunggu kita di Syurga-Nya. Ingat dan pahamilah ada berapa banyak yang telah kita nikmati di dunia ini… Mata yang mampu melihat banyak keindahan, telinga yang bisa menyambungkan komunikasi dengan yang lain, kaki yang masih mampu menopang dengan tegap, semua itu masih sedikit. Lalu seberapa besarkah kenikmatan yang menunggu kita???

Kita sama-sama mengharap Jannah-Nya, Surga Firdaus. Tapi, apa kita pantas??? Ada jutaan orang yang punya mimpi sama seperti kita. Dan sebagian dari mereka telah mengorbankan waktu, tenaga, harta, perasaan, dan jiwa mereka. Lalu apa yang telah kita lakukan untuk mendapatkan surga-Nya??? Hanya diperintahkan untuk ikut pengajian saja sudah mengeluh dengan beribu alasan, apalagi dengan amanah lain. Lalu masih bisakah kita mengharapkan mendapat Firdaus-Nya dan bertemu dengan-Nya. Apa kita tidak malu??? Untuk itulah siapkan waktu kita untuk mendapatkan jannah-Nya korbankan apa yang masih bisa kita korbankan. Selama Allah masih memberi kita kesempatan untuk mendapatkan satu tiket-Nya kenapa tidak??? Ini kelas VVVIP, limited edition. Dan ada jutaan orang yang memperebutkannya. Siapkah kita. Hitunglah mulai dari nol, bersiap, and GO..

Hadapi hari ini dan niatkan semuanya untuk Allah. Tegakkan kalimat La Ilaha Illalah…Allahu Akbar.(Za)

We Are The Champion

Kalo kamu sekarang lagi putus asa dan merasa kamulah pemenang Looser of The Century. Berarti hidupmu perlu sedikit pernak-pernik yang bisa ngubah persepsimu itu. Hidup itu indah, Fren. Indaaah banget saking indahnya kalo kamu melihat ke bawah syurga bakal tersenyum manis menunggumu. Tapi, cobalah tengok ke atas neraka yang berapi-api sedang memanggilmu. Tau nggak, sebenarnya tiap-tiap jiwa yang dilahirkan untuk berada di atas permukaan bumi yang sangat indah adalah seorang pemenang di antara pemenang. Belajar Biologi kan??? Tau dong tentang pembuahan, nah sebelum terjadi pembuahan ada puluhan juta sel sperma yang bersaing memperebutkan satu sel telur, termasuk Anda. Aba-aba “MULAI” pun diserukan. Semuanya meluncur, bersaing, dan bertempur. Mungkin ada yang saling tendang, tonjok-tonjokan, tapi ada juga yang nggak terkena apa-apa karena tertinggal jauh dibelakang. Dan hanya satu yang akhirnya layak sebagai pemenang dan ia pun berhak memahkotai sel telur. Satu-satunya pemenang itu adalah Anda.

Sang pemenang menyatu dengan sel telur kemudian “bermetamorfosa” menjadi mahkluk mungil nan cantik di dalam sebuah tempat bernama rahim. Setelah kurang lebih sembilan bulan ia kembali berjuang dengan maut demi menatap kehidupan dunia. Walaupun hanya bayi, tapi ia adalah seorang pemenang. You are HERO!!!!

Mental juara sudah ada dalam diri kita jauh sebelum kita lahir. So, kita harus menjaga dan mengembangkannya menjadi sebuah elemen yang akan mengubah kegersangan menjadi taman yang indah. Menjadi seorang yang tegar dan sabar dalam mengahadapi kehidupan harus mulai terbentuk dari sekarang. Mungkin agak berat, tapi cobalah. Adapun hasilnya mental juara inilah yang akan mewarnai setiap jejak langkah kita. Kamu mau jadi pemenang kan? Bukan hanya seonggok daging yang berjalan tanpa guna? Dan seharusnya kamu juga mau jadi yang terbaik? I`m very sure, kalo kamu mau tampil jadi pemeran utama dalam panggung dan pentas kehidupan ini. Bukan hanya sekedar jadi figuran.

Sekarang bersiaplah menjadi seorang pemenang yang tak mengenal putus asa.

Sabtu, 10 Januari 2009

My Palestine

Menjamah di tiap-tiap sudut yang ada
di antara keindahan Palestina...

Mencoba mencari tawa yang pernah ada
Juga senyum yang dulu masih terukir...

Takbir yang juga pernah menggema
di sela-sela keriuhan ibukota

Dan kini berubah

Palestina bersama sang waktu
Menjadi samudra tangis dan air mata

Zona Pertamaku


Zona pertamaku...
menemani warna kehidupan
yang melaju begitu saja
bersama sang waktu

Juga akan jadi berbeda dengan
hiasan warna-warni
duka dan senyuman

Akan kubawa berlari atau
kutinggalkan begitu saja?
Akan kutanya padamu atau
awan yang mencoba menutupi kehangatan siang ini?
Karena kucoba melihat zona pertamaku...