SELAMAT DATANG DI GALAKSIKU

Kamis, 10 Maret 2016

Rumah Baca dan Sebuah Misi Rahasia

Gaung-gaung peduli Indonesia mulai terdengar idealismenya saat berada di bangku kuliah
Teman, organisasi, materi kuliah, relasi dosen, kajian, dan sederet pengaruh lainnya cukup membentuk pola pikir baru.

Semangat yang dulunya datang dari diri sendiri kini hadir pula dari orang lain.

Sejak merasakan pengaruhnya kurang ilmu yang didasari oleh ceteknya bahan bacaan membuat diri ini semakin sadar dan menyesal, 20 tahun belakangan telah melakukan apa?
Di tengah diskusi yang berapi, pertukaran referensi, membagi pengalaman, lalu di mana diriku selama ini?
Sudah membaca apa, mengerjakan apa?

Maafkan wahai waktu.

Lalu, di semester awal kutulis baik-baik

INGIN PUNYA RUMAH BACA

Namun, belum ada perwujudannya.
Langkah kecilku hanya dimulai dengan mengoleksi banyak buku.

Setelah selesai dari urusan kampus: skripsi, ujian, dan wisuda... 
Barulah mimpi itu bangun kembali dengan sendirinya. beberapa status di facebook, berita tersebar bagai angin bergerak ke mana saja, entah fakta atau sekedar hoax, tapi miris, kasihan.

Lalu, saat itu saya mulai banyak mempelajari kepustakaan.
Berhubung pribadi saya sangat suka keteraturan (administrasi dan tata letak) maka jelaslah semua harus didasari dengan ilmu.
Sebab dulu, saat SMA atau mungkin sejak SMP, buku-buku koleksi yang saya miliki diberi label. Mulai dari nama ;
Nia Punya
Nia's Collection
Zahia's Collection
Rumah Baca Iqro
dll
Hampir sepuluh kali revisi.

Bayangkan!!! 
Dari bangku sekolah itu, saya beri label lalu membungkusnya dengan plastik, hekter.
Ganti nama.
Bongkar
Ganti nama
Ganti plastik, plastik yang dulu terlalu kaku.
Hekter
Bongkar
Ganti plastik yang agak melengket dengan sampul
Hekter
Bongkar
Hekter memberikan bekas karat di buku yang sudah terlalu lama
Ganti nama
Ganti plastik
Isolasi
.
.
.
dst

Samapai penghujungnya sekitar dua tahun kemarin, saya memutuskan, mengganti semuanya...
Ganti plastik yang agak kaku
Tidak di hekter (yang membuat karat)
Tidak di isolasi (yang merusak cover buku jika dilepas)
Saya hanya menekan lipatan plastiknya.
Ganti nama dan desain label dengan format administrasi yang kekinian
Buat stempel

dan dieksekusi ke KAFE BACA

Saat hari ini kupikirkan bagaimana supaya kafe ini kembali ramai pengunjung agar omzet bertambah. Tapi, tiba-tiba tamparan keras menyadarkanku.
Niat awal (pribadiku) untuk membuat kafe ini agar minat baca semakin meningkat.
Membaca bukan hanya tentang dunia (menjadi pintar dan mudah bergaul) tapi tentang perintah Allah di awal wahyu itu turun pada teladan kita.

Dan saya sadar betul, tidak membaca membuat kita jauh tertinggal dari apa pun.
Dari dunia dan seisinya.
Dari akademik
Dari pergaulan
Dari Tuhan -yang dengan 'membaca' kita mengenal-Nya lewat diri kita.

bersambung

*tulisan yang terlalu serius bagiku

Tidak ada komentar: