SELAMAT DATANG DI GALAKSIKU

Selasa, 17 November 2015

Dreamhigh : Episode yang Hilang

Song Sam Dong.
Go Hye Mi.
Dalam keadaan yang sama, di tempat berbeda.

Keduanya tengah berada dalam keramaian yang riuh, bahagia yang terayakan, namun pula sedang sepi teramat sangat.

Mereka (kemarin) bertemu hanya untuk satu takdir, perhentian rasa. Yah, hanya sekedar merestart hati. Kembali merasakan cinta dari sekian lama kosongnya jiwa.

Dan, setelah keputusan masing-masing untuk berpisah demi mimpi, hanyalah sebuah jeda. Agar hati kembali kosong untuk menyambut sosok baru, sosok yang lebih abadi.

Keduanya -meski terpisah, ternyata masih terhubung oleh takdir yang sama. Perjodohan.

Atas cerita mereka, semoga takdir Tuhan berkehendak lain

Jumat, 30 Oktober 2015

R I N D U

Dengan segala rinduku pada Tuhan, kutitipkan harap. 
Hanya jika aku benar-benar siap, pertemukan aku denganmu.
Aku tidak ingin mencipta semu di antara gejolak cinta yang hanya sesaat.
Biarkan gelora ini hanya milikku saja saat ini.
Maaf, karena ketidakmampuanku berbagi denganmu.
Aku tidak ingin kita bertemu dan berteman hanya untuk sekejap mata dalam cinta.
Aku ingin kita dalam abadi.

Karena hanya jika aku marah, jengkel, moody, cuek, dan rentetean hal buruk lainnya yang masih sulit aku kontrol bisa merusak keabadian.
Namun, saat aku benar-benar rindu padamu, pada dekap, dan belaian tanganmu menghapus buliran kesedihanku, semoga angin mengirimkan getar sinyalnya, agar kau tau aku sedang rindu. 
Dan doa menjadi jembatan pertemuan kita yang sempurna. 
Sebelum Tuhan benar-benar membuka tabir keberdaan diri kita masing-masing. Semoga rindu yang tertumpuk ini menjadi energi yang tak ada habisnya ntuk selalu menyemai keabadian nama kita sebagai cinta untuk Rabb kita

Kamis, 27 Agustus 2015

Mizzle & Cirrus : Ketika Hilang

Kau selalu tahu bahwa setiap embun yang menggantung di dedaunan adalah sajak rindu yang tak tersampaikan oleh pagi.

Pagi dan malam hanya tentang bagian waktu yang berbeda.
Bukan berpisah.

Jika kau tak menemukan, arah bintang untuk pulang.
Maka berbaliklah.
Bagian hidupmu mungkin, pada mentari yang semburat cahayanya menghangatkan.

Tak akan ada yang rela menyesatkanmu menemukan jalan.
Ini hanya tentang, mendengarkan hatimu.

-Cirrus-

Mizzle & Cirrus : Pada Malam yang Terlampau Pagi

Kita adalah sebuah potongan dari kehidupan orang lain.
Lalu dengan cara apa aku menemukan potongan hidupku?

Sementara dirimu telah sibuk dengan mozaik yang kau susun.
Aku masih harus mencari potongan yang hilang.

Ketika kau terlelap menutup malam.
Kakiku masih gontai berjalan mencari tempat pulang.

Gelap, Cirrus. Malam telah datang.
Ia yang terlalu dini hadir?
Atau aku yang terlambat pulang?

Cirrus, bukan untuk kembali terseok pada kata 'dulu'
Aku hanya hilang arah.
Dan radarku mencarimu.

-Mizzle-

Senin, 06 Juli 2015

Pesan Untuk Semua

Kepada seluruh netizen yang mengenalku baik di dunia nyata maupun di dunia maya.
Lewat jejaring sosial atau yang menghubungkanku dengan banyak orang hanya lewat tulisan, 
saya sampaikan hal ini.

Saya berharap kalian semua membacanya.

Ini sebuah permintaan.

Jika ada janji yang belum tertunaikan.
Mungkin karena kesempatan yang belum ada, atau kesehatan yang berkurang, atau materi yang belum cukup, atau mungkin karena memori yang semakin melemah.

Dan kini saat saya merasa cukup terhadap semuanya, saya mempersilahkan kepada teman-teman semua untuk 'menagih' saya menunaikan janji yang pernah saya 'ikrarkan' kepada teman-teman.
Entah itu janjian makan bareng, janjian traktiran, janjian ketemuan, janjian materi, janjian waktu, janjian kesempatan, atau janjian apa pun yang pernah saya buat kepada teman-teman, 
sampaikanlah, tagihlah saya.

Silahkan sampaikan 'tagihan'nya via SMS, WA, email, PM via facebook, twitter, atau kaskus.
Saya tidak akan marah. Tidak akan.
Justru, saya akan sangat berterima kasih karena telah diberi kesempatan untuk menunaikan janji saya, melunasi hutang saya.

Mengingat bahwa internet merupakan singkatan dari interconnected networking, yang berarti semua yang terposting via internet akan saling berhubungan melalui jaringan yang luas. Ini memudahkan saya untuk menyebar informasi 'permintaan' ini yang akan diketahui dengan cepat oleh publik. Namun karena ini masalah privasi. Ada baiknya kita hanya membahasnya juga secara privasi.
Sebab, seseorang sekaliber Imam Syafi`i pun menyampaikan 'kritik' pada sahabatnya di 'saat tak ada orang yang melihatnya'

Terima kasih telah meluangkan waktu untuk membaca pesan ini. 
Semoga saya bisa menuanikan hal yang sudah saya niatkan ini.
Kalau pun takdir memisahkan kita di ruang dan waktu yang berbeda sebelum sempat saya tunaikan semua kewajiban 'pelunasan' ini,  
saya mohon maaf. 
Hal itu benar-benar di luar kuasa saya.

Sabtu, 28 Maret 2015

Aku selalu khawatir saat nanti, usiaku makin menua dan aku masih sendiri.
Sebab, aku tak memiliki seseorang untuk disebut namanya dalam doa.
Juga seakan terasing dari getaran-getaran hati yang meletup-letup.
Dan akhirnya memaksaku sedikit lebih terbuka pada hal-hal 'aneh' di luar diriku.

Aku selalu khawatir saat nanti, aku benar-benar akan pulang sendiri.
Sebab, aku bukan sosialis
Bukan pula sesorang yang memiliki hubungan berkualitas dengan banyak orang.
Dan ternyata membuatku berpikir beberapa cara agar bisa dikenal banyak orang.

Pasukan Bintang, aku sudah merasakan kesendirian yang lama.
Saat butuh bahu tuk bersandar tapi tak ada.
Saat butuh telinga tuk berkeluh tapi nihil

Bisakah di akhir hidupku, aku tidak sendiri lagi?

Selasa, 03 Maret 2015

One Step Closer Part I


Saat SD ingin sekali menjadi guru. Dan jadilah beberapa guru yang mengetahui keinginanku itu selalu memintaku untuk menyalin materi pelajaran di papan tulis, yang saat itu masih menggunakan kapur, katanya sebagai latihan agar kelak tulisanku rapi dan lurus.




Saat SMP, kebiasaan membacaku setara dengan kebiasaan berimajinasi. Ketika membaca novel yang endingnya tak memuaskan, 'memaksa'ku membuat alur cerita sendiri dengan menuliskannya pada sebuah buku bekas yang lembaran kosongnya tak terpakai. Itu melatihku menjadi penulis.


Saat SMA, aku menyukai seorang graphic designer. Karenaa sukanya, aku selalu meperhatikan detail desain yang dibuatnya. Belajar otodidak. Berimajinasi bisa membuat komik dengan alur ceritaku sendiri. Lalu memutuskan masuk eskul yang bisa nerbitin buletin.


Saat kuliah, banyak tempat kudatangi, juga lebih banyak orang yang kutemui yang akhirnya membuatku memiliki banyak keinginan lain.


Menjadi arsitektur, mungkin memperluas keinginanku dari sekedar desain digital menjadi desain bangunan. Aku menyukai stalking di akun-akun arsitektur. Meskipun tidak mengenal arsitektur terkenal, tapi Om Google selalu setia memuaskan kedua mataku dengan mahakarya yang detailnya membuatku kagum.


Menjadi fashion designer, juga sebagai akibat dari kecintaanku akan keindahan. Sampai-sampai ingin sekali membuat butik sendiri. Ingin sekali me-recycle hal-hal yang terbuang menjadi berguna. Sebab aku tahu rasanya terbuaang dan tak berguna.


Ingin punya sayap. Ada hal-hal yang rumit selalu tiba-tiba aku pikirkan. Jika saja aku bisa terbang atau menghilang seketika. Aku tidak begitu menyukai berjalan sendiri atau pun berdua ataupun bertiga ataupun segerombolan yang di kanan kiri jalan berjejer banyak orang. Yaah, meskipun aku yakin mereka tidak sedang memperhatikanku, tapi tetap saja kikuk itu menjadi hal yang tidak terpisahkan dariku


Ingin punya sekolah alam. Keinginan ini pun tak jarang disebut rumit oleh orang-orang. Kau punya apa untuk buat sekolah? Entahlah. Sekolah yang ada dalam gambaranku memang amat sangat butuh dana besar. Tapi, that`s my big dream. Aku ingin menlihat sekolah impianku ini sebelum 'pulang'.

 
Nggak pengen jadi PeeNeS. Di saat orang-orang ngejar-ngejar jadi PNS, aku mah keep calm bin dagdigdug. Niat kemarin daftar PNS pun agar bisa berpenghasilan melimpah buat ditabung bikin sekolah. Tapi, doaku tetap meminta jalan terbaik, karena keraguan masih menyelimuti. Di samping harus meninggalkan keluarga yang sepertinya dan mungkin seharusnya aku berada di dekat mereka juga karena bayangan hingga usia 60 tahun dengan kerja yang itu-itu saja. Satu lagi yang tidak bisa pisah dariku, bosan.


Pernah juga berpikir ingin jadi dokter. Pertama karena lima hari empat malam berada di UGD. Kedua karena saya tak pernah lepas dari yang namanya sakit. Ketiga karena K-Drama Emergency Couple. Jugaa karena mengucapkan bahasa sulit ala kedokteran itu kedengaran keren. Tapi, aku tidak tegaan, dan penakut. Jadi, abaikan.

Sangat ingin punya rumah di pedesaan. Dikelilingi sawah dan kebun. Ada sungai dan jejeran bukit kecil. Anak-anak bermain hujan dan tanah. Pagi hari belajar berkuda. Sore hari belajar memanah. Malam hari berbaring menatap langit bebas polusi.


Juga ingin menjadi ahli teknologi. Setidaknya saat orang-orang berbicara tentang software, hardware, security system, hack, atau apalah namanya saya bisa ikut nimbrung. Bisa milih-milih barang yang tidak abal-abal

Ingin punya perusahaan sekelas unilever. Jadinya made in Indonesia. Dari dan untuk Indonesia. Kan keren, kalo yang berjejer di toko-toko, swalayan, jugaa pasar tradisional itu yang banyak laku justru produk dari kita?

 karena sudah sangat larut untukku
[bersambung]