SELAMAT DATANG DI GALAKSIKU

Kamis, 12 Juni 2014

Surat untuk Indonesia

Tempatku berdiri
Satu tanah pijakanku hingga kini
Bumi pertiwi, Indonesia

Salam kemakmuran.
Salam kedamaian.
Salam kasih sayang.
Assalamu`alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Kusebut kau sebagai apa, negeriku.
Ibu pertiwi? Yang 'mengandung' dan 'membesarkan'ku dengan tanah, air, dan udaranya
Guru kehidupan? Yang 'mengajarkanku' berbagai ilmu lewat hutan, laut, dan langitnya
Rumah? Tempatku 'ada' dan 'kembali'

Kau pasti akan tetap terima
Ku puji atau ku hina
Toh, tetap saja akan ada tanah, air, udara, hutan, laut, dan langit
Tetap saja, kau akan menerima kepulanganku

Itulah dirimu.

Tapi, 'matamu' tetap jeli kan?
'Pendengaran'mu tetap tajam menangkap setiap 'suara' kan?

Tidak sampai sebulan, Ramadhan kan menyapa.
Juga beberapa pekan lagi, sebuah pesta empat tahunan akan 'terayakan' hebat di sini
Dan aku yakin kau telah tahu apa yang sudah terjadi di sini
Banyak.

Yang kutakutkan. Yang kukecewakan.
Kenapa terus seperti ini.
Tak adakah yang menyadari. Siapa pun 'mereka' nanti. Kita akan tetap tunduk pada 'perintah'nya.
Akan menjadi memalukan sekali. Menyudutkan. Menjelekkan yang lain. Lalu pada akhirnya kita harus menerimanya. Aku tahu. Aku pun 'agak' tidak mengharapkan 'seseorang' untuk memimpinmu. Memimpin berjuta nyawa. Setiap 'dia' punya 'cacat'. Tapi, aku kecewa dengan sikap 'ketidakdewasaan' masing-masing kita yang menghujat seperti ini.

Hei, aku pecinta damai.
Aku selalu merayakan sepi.
Merdeka dengan malam saat gelap membungkus bumi.
Lalu, hanya bintang tempatku berucap.

Tapi, kini.
Risih.
Riuh.
Semua berkicau.

Hei, ibu pertiwi, guru kehidupan, rumahku....
Kau akan tetap menerima kami dengan keadaan 'kacau balau' seperti ini, kan?
Maafkan mereka
Maafkan aku
Jika kau perlu bicara
Bicaralah padaku
Orang-orang menyebutku pendengar yang baik

Indonesia, kutitipkan kau pada putra terbaik bangsa.
Yang hatinya bertekad bulat memperbaiki keadaan yang runyam ini
Indonesia, kutitipkan kau pada putra terbaik bangsa.
Yang baktinya akan selalu ada, 'menang' atau 'kalah'

Indonesia, tempat di mana orang-orang hebat dunia akan lahir
Indonesia, tanah di mana segala keikhlasan hadir hanya untuk memberi
Indonesia, kutitipkan kau pada yang 'menghadirkan'mu

Di atas tanahmu, Indonesia
13 Juni 2014